Orang Kudus 14 Maret
Santa Matilda
St. Matilda dilahirkan sekitar tahun 895, sebagai putri dari seorang
bangsawan Jerman. Ketika masih muda usianya, orangtuanya telah mengatur
pernikahan baginya dengan seorang bangsawan bernama Henry. Segera
setelah mereka menikah, Henry menjadi raja Jerman. Sebagai ratu,
Matilda hidup sederhana dengan meluangkan banyak waktu untuk berdoa.
Setiap orang yang melihatnya akan melihat bagaimana lemah lembut serta
baik hatinya ia. Ia berperan lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu.
Ratu suka mengunjungi serta menghibur mereka yang sakit. Ia menolong
orang-orang di penjara. Matilda tidak mau memanjakan dirinya oleh karena
kedudukannya, melainkan ia berusaha untuk memberikan pertolongan kepada
mereka yang membutuhkan. Raja Henry menyadari bahwa isterinya adalah
seorang yang luar biasa. Berulangkali dikatakan raja kepada isterinya
bahwa ia menjadi orang yang lebih baik serta menjadi raja yang lebih
baik oleh karena Matilda adalah isterinya. Walaupun perkawinan mereka
direncanakan oleh orangtua mereka, namun Henry dan Matilda saling
mengasihi satu sama lain.
Matilda diberi kebebasan
mempergunakan kekayaan kerajaan untuk karya belas kasihnya dan Henry
tidak pernah mempertanyakannya. Sebaliknya, raja menjadi lebih sadar
akan kebutuhan rakyatnya. Raja sadar bahwa dengan kedudukannya, ia
mempunyai kuasa untuk meringankan beban penderitaan rakyat. Pasangan
tersebut hidup berbahagia selama duapuluh tiga tahun. Kemudian Raja
Henry meninggal dunia secara tiba-tiba pada tahun 936. Ratu merasa
teramat sedih atas kepergian suaminya. Ia kemudian memutuskan untuk
hidup bagi Tuhan saja.
Demikianlah ratu meminta imam untuk
mempersembahkan Misa bagi keselamatan jiwa Raja Henry. Lalu ratu
memberikan seluruh perhiasan yang dikenakannya kepada imam. Dengan
berbuat demikian, ia hendak menunjukkan tekadnya untuk sejak saat itu
meninggalkan segala urusan duniawi.
Meskipun ia seorang kudus,
Matilda juga melakukan suatu kesalahan besar. Ia lebih berpihak kepada
puteranya, Henry, daripada puteranya yang lain, Otto, dalam perjuangan
mereka memperebutkan tahta kerajaan. Ia menyesal telah melakukan
kesalahan seperti itu. Ia berusaha memperbaiki kesalahannya dengan
menerima tanpa berkeluh-kesah segala penderitaan yang harus
ditanggungnya. Setelah tahun-tahun dilewatinya dengan melakukan karya
belas kasih dan silih, St. Matilda wafat dengan tenang pada tahun 968.
Ia dimakamkan disamping saminya.
No comments:
Post a Comment